Kitab Sunan al-darimi

KITAB SUNAN AL-DARIMI

A.    Biografi Penyusun Kitab
1.      Nama Lengkap
Nama lengkap penyusun kitab al-darimi adalah Abdurrahman ibn Abdirahman ibn al-Fadhl ibn Bahram ibn Abis Shamad. Nama kuniyahnya adalah Abu Muhammad.  Ia dilahirkan pada tahun 181 H di kota samarqandi.  Al-Darimi sejak kecil telah dikaruiniai kecerdasan otak sehingga ia mudah menghafal setiap apa yang ia dengar. Dengan bekal kecerdasaannya itulah ia kemudian menemui syaikh dan belajar ilmu.
Samarqandi tidak pernah sepi dari perkembangan ilmu pengetahuan dan kemunculan para ulama, walaupun mungkin tidak semasyhur kota-kota lain diseluruh negeri islam. Kemudian ia melakukan rihah, berkeliling dari satu negri ke negri yang lain. Ia mengunjungi
Khurasan dan belajar hadits dari para ulama yang ada di sana. Kemudian ia berkunjung ke Irak (Baghdad, kuffah, wasith dan Basrah), Syam (Damasqus, Hims, dan Shuwar), Jazirah, Hijaz (Makkah, dan Maddinah)
Kemudian ia kembali ke kota Samarqand, kota kelahirannya menjadi ulama dan meyebarkan ilmu pengetahuan dan hadits.
Di samping merupakan ahli hadits, al-Darimi juga merupakan ahli fikh dan ahli tafsir. dalam bidang hadis ia adalah hafiz sekaligus kritikus hadis yang sangat paham terhadap ‘ilal al-hadis dan ikhtilaf ar-Ruwwat. Dalam bidang fikh ia menguasai fikih berbagai aliran mazhab, dan mampu memilih ajaran fikih berdasar nash yang ma’surah. Dalam bidang tafsir, ia ahli dalam bidang ma’ani al-Quran.
2.      Guru-gurunya
Yazid ibn Harun, Ya’la ibn ‘Ubaid, Ja’far ibn ‘Aun, Basyar ibn ‘Umar al-Zahrani, Abu ‘Ali  ‘Ubaidillah ibn ‘Abdul Majid al-Hanafiy, Abu Bakar ‘Abd al-Kabir[1], Muhammad ibn Bakar al-Barsany, Wahab ibn ‘Amir, Ahmad Ishak al-Hadrami, Abu ‘Ashim, Abu Nu’ain, ‘Affan, Abu al-Walid, Muslim, Zakariya ibn ‘Adiy, Yahya ibn Hissan, Khalifah ibn Khayyat ibn Ma’in, Ahmad ibn Hanbal, ‘Ali ibn al-Madiniy, Duhaim.

3.      Murid-muridnya
Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, ‘Abd ibn Humaid, Raja’ ibn Marja’, Hasan ibn al-Shabbah al-Bazzar, Muhammad ibn Basyar Bandar, Muhammad ibn Yahya, Baqiy ibn Makhlaf, Abu Zur’ah, Abu Hatim, Ahmad ibn Faris, Ja’far al-Fariaby, ‘Abdullah ibn Ahmad, ‘Umar ibn Muhammad ibn Bujair, Muahammad ibn al-Nadhar, Al-Jurudiy, ‘Isa ibn ‘Umar al- Samarqandi

4.       Karya Al-Darimi
Karya yang popular adalah kitab yang ia beri judul dengan ‘al-Hadis al-Musnad al-marfu’ wa al mauquf qa al-Maqtu’. Akan tetapi dalam penerbitannya judul kitab tersebut diubah menjadi “ Sunan al-Darimi”. Perubahan tersebut dilakukan untuk mneysuaikan sistematika penyusun kitab yang disusun berdasarkan tata urutan dan sistematika kitab fikih, sehingga karenanya lebih cocok diberi judul dengan “sunan”  daripada dengan “musnad”.

5.      Penilian Ulama Terhadap Kredibilitas Al-Darimi
Beberapa penilaian yang diberikan oleh para kolega al-Darimi mengenai kredibilitasnya :
l  al-hafidz Bandar Muhammad ibn Basyar, salah seorang guru al-Darimi: “Hafiz di            seluruh dunia ini ada empat orang.mereka alah Abu Zur’ah di Ray, Muslim di     Naysaburi, ‘Abdullah ibn ‘Abdurrahman (al-Darimi) di Samarqand, dan Muhammad             ibn Ismail (al-Bukhari) di Bukhara”.
l  Muhammad ibn ‘Abdullah ibn Numair, seorang hafiz da kritikus hadis: “ Abdullah ibn   ‘Abdurrahman (al-Darimi) megalahkan kami dalam hal hafalan dan wara’nya”.
l  Muhammad ibn ‘Abdullah al-Makhrami: “Wahai penduduk Khurasan, selama     ‘Abdullah ibn ‘Abdurrahman (al-Darimi) ada beserta kamu sekalian, tidak perlu kamu            bersusah payah kepada yang lainnya”.
l  Ibn Hibban: “termasuk Huffaz yang kokoh. Ia orang wara’ dalam agama. Ia menghafal, mengumpulkan, mendalami, menyusun kitab, dan menyebarkan sunnah di negerinya     dan mengajak orang lain untuk mengikutinya”.
l  Al-Dar Qunti: “siqqah, masyhur”
l  al-Hakim: “ Ia termasuk hafiz di bidang hadis yang cemerlang”.
l  al-Khatib: al-Bagdadi: “Ia salah seorang pengembara untuk mencari hadis. Orang            mengenalnya sebagai ulama yang hafiz, teguh, siqqah, wara’ dan zuhud”.
l  Al-Zahabi: “al-hafiz al-Imam”.

B.     WAFAT
Imam al-Darimi meninggal pada umur 75 tahun, pada hari Tarwiyah tahun 225 H setelah shalat ‘Ashar. Ia dikubur pada hari Jum’at yang bertepatan dengan hari ‘Arafah.

C.     KITAB HADIS KARYA AL-DARIMI
1.      Judul
Kitab hadis karya al-Darimi berjudul “al-Hadis al-musnad al-marfu’ wa al-mauquf al-maqtu”’. Kitab ini disusun dengan menggunakan sistematika berdasarkan bab-bab fikih. Sehingga karenanya kitab ini lebih popular dengan “Sunan al-Darimi”.
      Kitab ini berisi hadis-hadis marfu’. Mauquf dan maqtu. Bagian terbesar dari hadis yang terdapat dalam kitab tersebut adalah hadis marfu’. Namun ada kalanya al-Darimi mengemukakan asar dari sahabat maupun tabi’in. hal semacam ini ia kemukakan dalam beberapa bab tentang hokum fikih, seperti dalam bab taharah dan faraid.

2.      Sistematika Penyusunan
Kitab karya al-darimi memeiliki penyusunan yang baik, yang terangkai dalam 24 kitab, ratusan bab, dan 3367 buah hadis. Adapun urutan sistematika penyusunan kitab sebagai berikut: 

No.
Judul Kitab
Jumlah Hadis
Nomor Hadis
1.
Muqaddimah
647
1-647
2.
Al-Taharah
511
648-1158
3.
AL-Salat
404
1159-1562
4..
Al-Zakat
57
1563-1619
5.
Al-Saum
98
1620-1717
6.
Al-Manasik
145
1718-1862
7.
Al-Adahi
55
1863-1917
8.
Al-Sayd
16
1918-1933
9.
Al-At’imah
62
1934-1995
10.
Al-Asyribah
47
1996-2042
11.
Al-Ru’ya
27
2043-2069
12.
Al-Nikah
92
2070-2116
13.
Al-Talaq
32
2162-2193
14.
Al-Hudud
33
2194-2226
15.
Al-Nudzur wa al-Amin
18
2227-2244
16.
Al-Diyat
38
2245-2282
17.
Al-Jihad
45
2283-2327
18.
Al-Siyar
91
2328-2418
19.
Al-Buyu’
96
2419-2514
20.
Al-Isti’zan
75
2515-2589
21.
Al-Riqaq
136
2590-2725
22.
Al-Faraid
320
2726-3045
23.
Al-Wasaya
126
3046-3117
24
Fadail al-Qur’an
196
3172-3367

3.      Hadis-hadis Mu’allaq
Dalam menyusun kitab, al-Darimi hanya mengemukakan satu hadis, atau dua hadis atau tiga hadis saja dalam suatu bab. Sangat jarang sekali dijumpai dalam suatu bab terdapat hadis lebih dari tiga hadis mengingat kapasitas al-Darimi tampaknya ia memang menyengaja hanya memasukkan hadis-hadis dengan kualitas yang tinggi. Inilah alas an mengapa ia tidak memasukkan hadis-hadis mu’allaq ke dalam kitabnya. Hadis mu’allaq memang ada di dalam kitab tersebut, tetapi jumlahnya sangat sedikit dan tidak lebih dari 10 buah hadis.

4.      Pengumpulan Hadis
Al-Darimi menyusun kitab ini berdasarkan sistematika yang digunakan oleh penyusun-penyusun kitab-kitab fikih, sehingga tidak bias dihindari adanya pengulangan penyebutan hadis. Akan tetapi al-Darimi berusaha agar pengulangan hadis tidak terjadi.
Apabila pengulangan itu terjadi dalam bab yang sama, al-darimi akan mengemukakan hadis lain yang menjadi mutabi’-nya, atau mengemukakan hadis lain yang memiliki ziyadah pada matannya. Akan tetapi apabila pengulangan tersebut terjadi pada bab yang berbeda, terkadang al-Darimi mengemukakan hadis yang sama persis, baik sanad maupun matan. Hal ini dapat dilihat hadis-hadis pada kitab al-salat bab al-Taganni bi al-Qur’an, diulang din akhir kitab pada kitab fadail al-Quran bab al-Taganni bi al-Quran.

5.      Pemenggalan Hadis
Al-Darimi tidak banyak melakukan pemenggalan hadis, walaupun memang di dalam kitab sunan al-Darimi terdapat suatu hadis yang lebih ringkas dari jalur rawi yang diriwayatkan oleh al-Darimi tidak meriwayatkan hadis yangb panjang tersebut.
Contohnya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hazim dari Sahl ibn Sai’id:
 حدثنا يحيى بن حسان حدثنا حماد بن زيد عن ا بي حازم عن سهل بن سعد أن رسول الله ص.م قال إذا نابكم في صلاتكم شيى فليسبح الرجال ولتسفح النساء اخبرنا يحيى بن حسن حدثنا سعيد بن   عبد الرحمن الجمحي و عبد    العزيز بن محمد و عبد العزيز بن أبي حازم و سفيان بن عيينة عن ابي حا زم عن سهل بن سعيد عن النبي ص.م مثله
Hadis ini di riwayatkan oleh al-darimi dari sahl ibn Sa’ad dalam kitab as-salat, hadis no. 1330. Hadis ini merupakan bentuk ringkas dari hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Sahihnya (as-Salat : 369 ) yang merupakan mutabi’ dari hadis al-Darimi. Sedangkan hadis panjang sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim, al-Darimi tidak meriwayatkannya.

6.      Hadis Mursal
Dalam kitab sunan al-darimi terdapat sekitar 89 buah hadis mursal. Penyebaran hadis-hadis tersebut adalah sebagai berikut:

No.
Judul Kitab
Jumlah hadis mursal
1.
Muqaddimah
40
2.
Al-Taharah
7
3.
Al-Salat
1
4.
Al-Zakat
1
5.
Al-Manasik
2
6.
Al-Nikah
6
7.
Al-Talaq
1
8.
Al-Hudud
1
9.
Al-Siyar
1
10.
Al-Riqaq
2
11.
Al-Faraid
11
12.
Al-Wasaya
1
13.
Fadail al-Qur’an
15

7.      Hadis Maqtu’
Dalam kitab Sunan al-Darimi terdapat 240 buah hadis yang maqtu’. Penyebaran tersebut adalah sebagai berikut:

No.
Judul Kitab

Jumlah hadis maqtu’
1.
Muqaddimah
64
2.
Al-Taharah
19
3.
Al-Salat
4
4.
Al-Zakat
1
5.
Al-Saum
2
6.
Al-Adahi
1
7.
Al-At’imah
3
8.
Al-Asyribah
1
9.
Al-Ru’ya
1
10.
Al-Nikah
3
11.
Al-Talaq
3
12.
Al-Hudud
3
13.
Al-Jihad
2
14.
Al-Siyar
3
15.
Al-Buyu’
5
16.
Al-Isti’dzan
4
17.
Al-Riqaq
1
18.
Al-Faraid
86
19.
Al-Wasaya
1
20.
Fadail al-Qur’an
24

Salah satu contoh hadis maqtu’ adalah yang dikemukakan al-Darimi dalam kitab al-Atimah hadis no. 1952.

8.      Criteria al-Darimi
Al-hafiz al-‘Ala’I mengemukakan beberapa indikasi yang berkaitan dengan criteria al-Darimi dalam menyaring hadis dalam kitabnya.Menurut al-‘Ala’I, didalam sunan al-Darimi sangat sedikit rijal yang da’if hadis yang munkar dan syaz. Meskipun ada hadis-hadis yang mursal dan mauquf, tetapi secara umum kitab ini lebih utama dari kitab Sunan Ibn Majah.

9.      Kritik Terhadap Kitab
Belum ada ulama yang spesifik mengkritik kitab al-Darimi ini. Hadis yang memiliki cacat tersembunyi (‘illat) jumlahnya ada beberapa, sebagaimana juga hadis-hadis yang da’if dan munkar.

10.  Sanad Kitab
Para ahli hadis tidak ada keraguan dalam menisbahkan kitab ini sebagai kitab karya al-Darimi. Adapun naskah yang diriwayatkan oleh Abu ‘Imran ‘Isa ibn ‘Umar ibn al-‘Abbas al-Smarqandiy. Menurut al-Zahabi, Abu ‘Imran ini adalah seorang ahli hadis yang terpecaya, murid Abu Muhammad al-Darimi san meriwayatkan musnad darinya. Ia merupakan syaikh yang maqbul.

11.  Kedudukan Kitab
Kitab ini menempati posisi yang tinggi di karenakan ke-imam-an penulisnya, dan kemampuan hafalannya, keluasan pengetahuan serta ketinggian taqabatnya yang melibi imam Muslim dan penyusun kitab lainnya. Juga disebabkan karena dalam kitabnya banyak terdapat sanad-sanad sahih yang tinggi kualitasnya, dan sedikitnya ziyadah dalam hadis-hadisnya yang marfu’. Di samping itu imam Muslim dan para penyusun kitab sunan juga banyak meriwayatkan hadis dalam kitab sunan al-Darimi ini sebagai mustakhraj dari apa yang di dalamnya.  

D.    KESIMPULAN
Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulakan sebagai berikut:
1.      Al-Darimi merupakan sosok ulama yang gigih dalam mencari hadis dan diakui oleh kebanyakan ulama hadis. Salah satu karyanya adalah Sunan al-Darimi yang judul aslinya adalah al-Hadis al-Musnad al-Marfu’ wa al-Mauquf wa al-Maqtu’.
2.      Sesuai dengan nama aslinya, kitab Sunan al-Darimi di dalamnya memeuat hadis-hadis yang beragam dari yang marfu’, mauquf, dan maqtu’. Kebanyakan hadis bersandar langsung dari Nabi Muhammad SAW (marfu) dan selebihnya 89 hadis mursal dan 240 hadis maqtu’. Hadis yang termuat dalam kitab Sunan al-Darimi sebanyak 3367 hadis yang dibagi dalam 24 kitab dan ratusan bab.


Daftar Pustaka
Abdurrahman M.A. Studi Kitab Hadis. Yogyakarta: Teras, 2009.
CD Maktabah Syamilah, Pustaka Ridlwan, 2009.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar